Wednesday 27 March 2013

Kaleidoskop 2012: 1st Job, Pilkada DKI, Hana Nahla Menikah

Alhamdulillahhirobbil 'alamiin.. Tahun 2012 adalah tahun yang luar biasa, bagi Chic, bukan, hanya karena tahun ini, saya bekerja di Bappenas, tapi di tahun ini juga saya akhirnya menyempurnakan separuh din saya. Di tahun ini juga saya mengalami sendiri pertarungan politik yang sangat high pressure, pemilihan gubernur DKI.

First Job

Bappenas,  prestisius untuk beberapa orang, di saat yang lain skeptis. Dengan bekerja di Bappenas, kesempatan untuk mengubah Indonesia, menjadi lebih baik, lebih terbuka. Pendapat ini, mungkin brelaku utk mereka para pahlawan yang merindukan perbaikan. Karena jelas, Bappenas adalah kementerian perencanaan di Indonesia, karena dari sini, pembahasan mengenai alokasi pendanaan untuk pembanguna direncakan. Apakah benar dmikian? Mungkin tidak sepenuhnya benar, beberapa bulan yang lalu, saya baru tahu, dari salah satu pejabat di Bappenas, bahwa keputusan Menteri PPN bisa di anulir oleh Dipo Alam, mensesneg.Artinya, saat ini kedudukan Bappenas, sudah tidak lagi dirasakn manfaatnya, useless, tidak ada kerjaan (karena setiap kementerian sektor, juka memiliki perencanaan sendiri-sendir) dan seterusnya dan seterusnya. Tapi semoga pendapat saya salah. Tetepi itu yang saya dengar. Kalimat, utk menghapus Bappenas. Sekali lagi, semoga salah.

Dakwah di Bappenas

Ternyata, dimanapun medan dakwah, tidak akan selalu mulus.. Pun di sini, awalnya memang terasa lebih mudah di lingkungan kerja, karena terbayang masa-masa perjuangan dakwah di kampus yang cukup berat.
Masih teringat kesedihan karean LPJ di tolak, peserta dan output kegiatan tidak sesuai harapan.. Dimarahin MR karna kesalahan dll. Tapi sungguh itu semua terbayar, dengan adanya ukhuwah yang kami jalin, selama kurang lebih 3 tahun.

Tapi, pahitnya masih terkenang, sampai saya masuk dunia kerja. Nampaknya tidak juga, ujian datang di sisi yang berbeda.
  • Lingkungan elit
  • Uang anggaran pemerintah yang berlebih
  • Waktu kerja yang sempit
  • Beban kerja yang besar
Sedangkan ujian terbesar adalah lalai, lalai bahwa saya juga adalah perindu perbaikan itu. Lalai bahwa sebelum menjadi apapun, saya adalah seorang dai. Teringat saat bulan Ramadhan 1433 H, Ibu atasan, meminta saya untuk mengajari beliau membaca Al Qur'an. Saya kemudian membeli buku pedoman mengajar tajwid dan Iqro'. Tetapi rencana hanya tinggal renca, tidak pernah terlaksana. Lamanya jam kerja menjadi sebab. Setelah sholat maghrib, kami langsung bersiap pulang, apalagi, saya kadang tidak tenang dan tidak nyaman, jika tidak sholat di Masjid tu, serasa ada yang kurang. :)

Tapi memang egoisme saya, yang lebih mementingkan keinginan saya utk buru-buru pulang atau sholat di Masjid Sunda Kelapa. Karena, memang jam 17.15 adalah saat yang mendebarkan saat Ramadhan. Karena mikir dimana, pake apa buka puasanya.. :D Jadi, saya LALAI utk menyediakan waktu saya mengajari atasan saya membaca Qur'an. Astaghfirullah.. Nyesel sekali saya.. melewatkan kesempatkan untuk memperolah amal jariyah ini... :'(


Peluang Jaringan Bisnis di Bappenas

Maika Etnik
No doubt, bahwa dengan bekerja di Bappenas, membuka peluang jaringan. Jaringan Bisnis :). Awalnya saya tawarin tas Maika Etnik ke temen2 depan ruangan, eeh, mereka suka, satu ruangan itu pesen 3 biji tas. Lumayan, saya mengantongi keuntungan hampir 80 ribu. Pesenan berikutnya lebih fantastis! Alahmdulillah, orderan adaaa terus. Kesediaan barang juga lancar. Membuat pundi2 saya pun lancar, saat itu adalah saat yangsaya membuatuhakn banyak tambahan untuk biaya menikah. Tidak banyak memang, tapi lumayan utk ongkos pulang-pergi ke Wonosobo.

Hana Nahla

Bros saya, produk Hana Nahla, juga banyak diminati oleh temen2 seperjuangan di Bappenas. Alhamdulillah, dari mereka semangat saya utk terus berkreasi terus muncul...

Kain kaos Jilbab

Cirebon adalah kampung kedua saya. Di sana ada salah satu pasar terbesar di Asia Tenggara. Memang benar, muraaaah bgt, harganya tidak lebih dari setengah dari harga mall di Jakrta untuk kain dengan kualitas yang sama. So, saya akan membuka peluang rizki dari sini. :D



Wednesday 20 March 2013

My Last First Trimester

And the Signal has come...

Akhir-akhir ini saya selalu mengalami kelelahan yang luar biasa. Setelah sampai di kantor pada pagi hari, saya tidak bisa langsung menuju ruangan, saya harus istirahat dulu di mushola atau tiduran dulu di kursi untuk memulihkan energi saya setelah perjalanan menuju kantor.

Singkat cerita, saya mengalami tanda-tanda kehamilan, perut saya membuncit (kata teman), lelah yang sangat, tiba-tiba sangat suka nanas dan kedondong, dan saya sudah telat 5 hari dari jadwal menstruasi saya.

Saya positif, setelah saya cek menggnakan test pack. Gembira bukan main, ketika melihat strip merah muda di test pack.. Sujud syukur saya persembahkan untuk Allah swt, yang telah memberikan kami amanah ini.. Tapi saya belum terlalu yakin, karena bisa saya strip dua tersebut karena adanya kelebihan hormon hCG (human Chorionic Gonadotropin) yang disebabkan oleh penyakit..


2 Strip Merah


Saya dan suami pergi ke RS untuk memastikan rahim saya, apakah benar-benar terdapat segumpal darah itu.. RS ASRI terkenal dengan fasilitasnya yang lengkap, ditambah, ada rekomendasi dari teman, bahwa ada dr. Ika yang sholehah.. :), jadi, kami memutuslkan untuk kesana, kami ingin yang terbaik untuk calon anak kami.

Alhamdulillah...
Betapa gembira hati kami, syukur tak henti kami ucapkan, bahwa di rahim saya memang terdapat kantong janin, di sanalah tempat janin saya akan berkembang.. Alhamdulillah, 1 bulan memang waktu yang relatif cepat bagi  pasangan yang baru menikah.. Tapi itu niat kami dari awal, salah satunya untuk melahirkan jundullah-jundullah dari rahim saya secepat mungkin.. Alhamdulillah doa kami dikabulkan... >.<

1st Trimester Battle

Perjalanan sampai detik ini bukan tanpa hambatan dan ketakutan... Saya masih harus bekerja. Setiap hari berngkat jam 07.30. Sampai kantor di Menteng jam 09.00.. Di jalan adalah saat yagn berat, badan kopaja P20 masih bikin tetanus kalau terkena kulit. Jarak Pancoran-Menteng yang cuma 9 km seperti Kertek-Parakan! Banyaknya yang mo di angkut pakai kopaja, bikin kami jadi desek-desekkan... So, kenangan indah di perjalanan saat trimester I, ini lebih indah dengan mual-mual yang bertambah saat mencium bau makanan seafood di pinggir jalan...

"Hhhhmmmmppp..." Saya tutup mulut dan hidung saya de ngan tangan, untuk mencegah aroma seafood kembali tercium dan untuk menahan agar saya tidak muntah di kopaja yang peuh sesak itu..

"Kenapa mba?" Tanya chairmate

" Sedang hamil muda..." Jawab saya sambil menyeka air mata.. T_T

" Oooh.." Langsung, si chairmate mahfum... :)

Sudah, hanya itu kenangan yang paling paling terekam, selain saya jadi:

1. Suka tidur (kadang-kadang ga bisa tidur kalau malam)
2. Ga bisa tidur terlalu larut
3. Malas pakai make-up (untuk suami)
4. Jalan-nya pelaaan banget
5. Lebih lembut (mungkin)
6. Lebih sukaaa dan cintaaaa ma suami.. <3 
7. Emosi kadang suka labil
Dll

Usia 5 minggu

Melalui USG transvaginal, saya bisa melihat ada kantong janin saya, di tambah ada cangkang se telur yang sebelumnya terlepas.. Alhamdulillah tidak ada anomali yang berarti di kehamilan saya.. Berat badan saya 46 kg, naik1 kg dari normal.

Begitu tahu saya hamil, saya list apa yang harus saya lakukan untuk memberikan yang terbaik dan menstimulus janin saya sejak trimester I ini, tilawatil Qur'an 1 jus sehari, ngerjain soal-soal matematika, mengelus-elus sambil bercerita dengan si dedek dan memberikan nutrisi terbaik yang saya bisa berikan

Suami menjadi sangat perhatian kepada kesehatan saya dan janin kami, tiap hari di tanyain sarapan apa? Bergizi atau tidak? Dll dll.. kasihan juga beliau, tiap malam saya minta untuk memijat kaki, punggung dan pinggang saya yang nyeri (bukan sakit).

Labil

Bahkan emosi saya yang kadang tidak stabil, juga membuat saya heran. Pernah saya memaksa suami saya untuk makan dengan ketus dan keras, bahkan ketika suami tidak segera beranjak untuk makan saya mencubit dan menarik lengan bajunya, sembari saya menangis... Aneh bgt, bukan saya banget bersikap seperti itu,, begitu sadar, astaghfirullahal'adziin.. saya minta maaf kepada suami. Saya tidak cerita kepada suami apa yang sedang saya alami. Saya yakin suami memahami kondisi saya.. :)

Pernah juga suami saya sedang berbicara dengan teman-temannya sambil terus memijat kepala saya yang sangat pusing. Dengan ketus saya bilang, " Aa jangan bicara! Berisik!" Kontan suami saya terkejut dengan kata-kata saya.. Saya menangis, ga tahu, tiba-tiba saya pengen menumpahkan air mata.. Mungkin saya ingin perhatian suami hanya untuk saya saat itu, karena kepala saya pusing bgt waktu itu. Setelah menangis, saya menyadari kata-kata saya yang tidak pantas kepada suami saya. Saya minta maaf, sambil melihat mimik wajah suami saya. Keliahatan sekali, beliau agak marah juga, beliau cuma mengangguk pelan sambil tidak melihat saya.. tapi kemudian, sikap beliau menjadi baik dan hangat kembali.. Alhamdulillah...

13rd Months

Setelah melihat bahwa di RS ASRI cukup mahal untuk melakukan USG, kami memutuskan untuk pindah ke RS yang lebih deket milik pemerintah. Namanya RS Bersalin Duren Tiga. Pelayanannya cukup baik dan ramah.

Setelah mengantri di Nomor antrian 24, saya dan suami masuk ke ruang Poliklini 24, dengan dr. Nana. Pertama kali yang saya lihat dari sosok dr. Nana adalah dia berjilbab, alhamdulillah... :)

Setelah saya berbaring dan perawat mengoleskan suatu cairan ke perut saya, suatu alat yang mirip dengan ulekan sambel, tapi ujungnya halus, meluncur di atas perut saya, saya meliat monitor, ternya alat tersebut memancarkan sinar ultrasonografi yang bisa melihat gerakan janin saya...

"Berapa ukurannya dok?" tanya saya

" Bentar, belum bisa, soalnya si dedek lagi nunduk" jawab dr. Nana, sambil terus mencari cari titik tertepat di atas perut saya untuk bisa melihat dedek dengan jelas..

" Eh si dedek pinteeer, tahu dia harus lurus, biar bisa di ukur.. Padahal dia belum bisa denger..." lanjut dr. Nana ketika melihat si dedek tiba-tiba bergerak meluruskan kepala dan tubuhnya, sesaat setelah dr. bergumam, dedek nunduk, jadi belum bisa di ukur..



Saya hanya tertawa gembira, dalam hati saya berucap, subhanallah...:)

"7,43 cm..."

" Ukuran segitu untuk usia 13 minggu normal ga dok?"

" Normal, bagus koq..."

" Alhamdulillah.."

" Kita ukur diameter organ-organ, biar kita tahu beratnya.. Ini kepala, ini perut, paha.. 54 gr.. Baik..."

" Kita lihat jantungnya yaa... Mmmmm detak jantungnya baik... " 

Alhamdulillah..