24 Jam dalam 1 hari, my oh my…
kadang terasa cepat, kadang terasa lambat, semoga saya bisa melewati setiap
detiknya dengan penuh tanggung jawab. Karena itulah hakikat dien, yang sering di terjemahkan dengan
agama (absolutely, more than just religion), dien, sering diartikan juga
sebagai ‘pembalasan’. Pembalasan, atas
sekecil apapun amal yang kita perbuat, meskipun itu sebesar biji sawi.
This is the key word à semua amal perbuatan
kita akan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat nanti, termasuk waktu yang Allah berikan..
Pertama, ucapkan:
Alhamdulillahirobbil ‘alaamiin..
Cz, katanya dengan bersyukur,
akan menarik nikmat2 yang lain, dengan menapak kesyukuran dalam nikmat, (dan
berjalan di atas kesabaran dalam ujian),
akan mengantarkan ke surga, kata teman saya.
Alhamdulillah, atas nikmat yang Allah karuniakan atas kita, kesempatan, dan waktu luang
24 jam, untuk apa aja?
Jujur, kalau
ditanya itu sekarang, saya akan jawab, kerja, kerja dan kerja.. Kenapa tiga
kali saya nyebutnya? Karena saya lagi bekerja di 3 jenis Industri yang berbeda…
:D Gaya yah.. Tapi bener, cekidot:
- Bappenas dan Industri Jasa
Kerja
di Bappenas sini, adalah Industri Jasa, dan termasuk sektor public.
Mengutamakan servis kepada masyarakat. Kalau ini, criteria kepuasan
pelanggannya ya otomatis, sejauhmana masyarakat menikmati hasil-hasil
pembangunan, tentang pemerataan hasil-hasil pembangunan. Kinerjanya akan di
ukur dari sejauhmana para jajaran di pemerintahan terutama di Bappenas, untuk
merencanakan pembangungan yang berkelanjutan, yang terintegrasi dengan upaya
penurunan gas rumah kaca to address
climate change (loh, ini mah tugas di unit kerja, hehehe..). Tapi kurang
lebih seperti itu.
Masalah
yang biasanya menjadi stigma negative masyarakat adalah, bahwa adanya birokrasi
bukannya memeprmudah urusan rakyat, tapi membuat blibet urusan. Harusnya kan,
pemerintah mempermudah akses, mempercepat informasi, dan pelayanan yang
sifatnya public service.
Sampai ada plesetan istilah ‘REFORMASI BIROKRASI’ yang semula merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur, telah banyak diplesetkan menjadi REPOTMASI BIROKRASI, karena adanya birokrasi justru membuat repot masyarakat.
Sedikit
curhat, untuk daftar CPNS kamarin, saya harus balik ke Wonosobo untuk ngurus
semua persyaratan yang bejibun banyaknya, padahal masih tahap administrasi,
tapi harus memakai SURAT IJIN ORANG TUA! What a terrible! Ugh,, saya seharian
muter-muter, berkeliling kota WSB untuk :
1.
Legalisir Ijazah SD-SMA (fiuh..)
2.
Nyari surat keterangan sehat jasmani dan rohani (huff)
3.
Nyari surat SKCK
4.
Ngubah background pas photo jadi biru (!)
5.
Beli materai (jumlahnya lupa..)
6.
Menulis surat lamaran pakai tangan dan tidak bisa ada tip-ex
7.
Terus, hari itu juga saya harus segera balik ke Jkt, karena Cuma dapat ijin 1
hari dari Ibu atasan
What
a……..
Itulah
birokrasi, perlu orang-orang baik, pinter, taktis, dan punya kedudukan, dalam
program REFORMASI BIROKRASI ini..
Sedikit
out of the contex, saya ikut nyoba CPNS, karena jujur, saya belum punya
jaringan yang baik. Jika saya punya produk untuk di pasarkan, sasaran yang
pertama saya sasar adalah temen kantor.. Meski pada hakikatnya, pasar itu
sangat luas, tidak ada sekat wilayah, bahkan Negara, dengan kata lain, borderless..
Well, kembali ke
topic, dimanapun dan kapanpun saya bisa belajar, pun di Bappenas, bertemu
dengan banyak orang, mengerjakan banyak hal, berdiskusi dengan para pakar
adalah pengalaman yang tak akan pernah hilang
2.Industri Manufaktur
What? Sangar
banget. Yeah, saya gak lebay. Manufaktur, kalau gak salah, berasala dari kata
‘manus’ yang artinya tangan. Dan ‘faktus’, yang artinya adalah di buat. Jadi,
dari sononya manufaktur memang dipakai untuk menunjuk pada industri yang dibuat
dengan tangan, alias hand made. Dan bener, saya sedang mencoba belajar
membuat sesuatu untuk di jual. Lil craft that I very very very love..
Sub sistem
Manufaktur meliputi:
- Design Product > Yes of course, saya merancang model dan desain bunganya, meski kadang tidak tertulis, tapi proses merancang saya lebih pada apakah desain itu ‘bagus’ dimata saya.
- Buying > Karena saya ga mungkin bisa membuat semua raw material, saya tetep butuh supplier dan pembelian bahan baku.
- Marketing > Jual produk? Iya lah..
- Raw Material, Machine and tools > Scissors, pearl, lace, pin etc ^^
- Manufacturing > Jelas, saya pakai tangan bikinnya, haha..
- Quality control > Absolutely YES, ga bisa ada bentuk yang tidak sesuai standar saya sendiri
- Shipping > Kl ini belum, cz saya belum berekspansi ke luar kota..
- Customer service > My customers voice is my challenges.. ^^ Insya Allah
3.
Marketing
dan distribusi
Nah, ini ni yang penting dari sebuah
usaha, jualan! (Hidup jualan, kata temen saya..). Tadinya saya gak pede dengan
aktifitas yang satu ini. Tapi dengan mengingat-ingat, kl Rasulullah juga adalah
pedagang, sayajadi semangat,
semangat, dan semangat lagi, buat jualan. Imagine! Saya melakukan usaha yang
sama dengan apa yang Rasulullah lakukan..
Keren ga tuh? Keren bgtz…
Cz beliau adalah
teladan yang terbaik sepanjang jaman.. >,<
No comments:
Post a Comment