Saturday 11 August 2018

Against Laziness with Du'a

Entah seberapa sering saya dilanda kemalasan luar biasa. Nemenin anak main ogah-ogahan. Pesenan bag charm lama ngga terselesaikan. Pekerjaan rumah (bersih-bersih) udah ada bantuan, jadi ngga ada alasan capek atau sibuk dengan pekerjaan rumah tangga.

Nampaknya kemalasan saya ini cocok dengan penjelasan dari tes STIFIn saya, Thinking Introvert (Ti)

"Meskipun proporsi tulang lebih dominan dibanding ukuran badannya, namun orang T secara umum juga malas bergerak meskipun mereka sebetulnya mudah bergerak.  Hal ini disebabkan pada mesin kecerdasan T tenaga yang tersedia cenderung disedot oleh kepala.  Padahal penggunaan energi oleh kepala memakan energi yang besar."

Harus saya akui, bahwa saya pemalas. 😁🙏

Kalau malas bersih2, ini masih bisa diselesaikan dengan minta bantuan asisten rumah tangga. (PS: tapi ngga boleh jadi  justifikasi, bisa2 kita jadi tergantung ART. Padahal mereka tidak bisa selalu ada, datang dan pergi sesuka hati.)

Kalau malas ngerjain pesenan, bisa kita minta maaf ke customer, " Maaf mbaa, pesenannya molor lagiii... " Lagi2 jangan sampai dijadikan pembenaran, bisa2 customer kapok untuk repeat order. 🙄

Kalau malas ngajak maen anak?? Dengan enaknya ngasih Yutup, dengan enteng minta ART jagain. Akibatnya? Anak kecanduan gadget, anak ngga dekat dengan saya, ngga ada bonding 😢😢 naudzubillah.. Semoga ngga sampai terjadi.

Itu baru nemenin main, bagaimana kalau malas ngajarin ngaji dan sholat? Huhu.. jangan sampai.. 😭

Alhamdulillah, saya menyadarinya hal ini segera setelah saya mendapat materi di kajian pekanan yang saya ikuti. Ustadzahnya berkata bahwa niat yang baik, selalu mendapat godaan setan (ini memang tupoksi setan untuk menjauhkan kita dari kebaikan). Kebaikan yang dimaksud ustadzah saya adalah datang ngaji. Beliau cerita bahwa adaaa aja teman beliau yang saat mau datang ngaji, ada halangan ini dan itu. Ada yang menyerah dengan kondisi, sehingga dia ngga jadi hadir, ada juga yang kemudian bersikukuh dan tekad membara bagaimanapun kondisinya.

Solusinya, kata beliau, adalah dengan DO'A
" Ya Allah mudahkanlah, ringankanlah perjalanan hamba untuk pergi mencari ilmu.."

Begitu kurang lebih doa yang ustadzah saya ajarkan.

Sekarang saya harus nambahin doa saya,
1- Ya Allah mudahkan, ringankanlah, istiqomahkan hamba dalam mengajari anak2 sholat dan baca Al Qur'an. (Doanya lebih spesifik)

2- Ya Allah mudahkan, ringankanlah hamba dalam menyelesaikan pesanan yang menumpuk

3- Ya Allah mudahkan dan ringankanlah hamba dalam memasak, hamba ingin suami suka dengan masakan hamba"

Yang baru berjalan dengan baik adalah doa no 2, ternyata dengan berdoa, saya lebih bersemangat dalam menyelesaikan pesanan. 😁

Doa no 1 dan 2 on progress, hehe..

Last but not least...

Ada doa ini yang sebaiknya kita panjatkan untuk menghindari kemalasan

Doa Menghindari Rasa Malas


اللَّـــهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْحَـمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـِز وَاْلكَسَلِ .وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُـبْنِ وَالْبُخْـلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَـهْرِ الرِّجَالِ


Artinya:
"Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia." (HR Abu Dawud 4/353)

Enak yaa doanya, cuma pengen ngga malas, tapi udah 1 paket dengan mohin dihindarkan dari keluh kesah, dari kesedihan, dari sifat pengecut dan kikir, dari tekanan hutang, dan dari orang yang zalim..

Doa ini (bagi saya) harus selalu dipanjatkan.. 😊😊🌼

No comments:

Post a Comment