Monday 16 July 2012

The Real Battle, tanggal 11 Juli 2012..

Pahit
 Jujur, sangat pahit ketika harus menerima sebuah kekalahan, setelah  hampir 3 bulan, kami harus bekerja siang dan malam, hari aktif dan week end.. Berpeluh-peluh, berjuang menekan rasa malas dan capek,, menjadikan agenda pemenangan dakwah di Provinsi Istimewa ini, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari setiap tarik dan hembusan nafas..
Pahit tak selalu buruk, dan manis tak selalu baik. Allah-lah yang Maha Tahu, dan kami tak tahu.

Hasil yang kami capai membuat nyeri, sangat nyeri di ulu hati, saat melihat angka demi angka, bergerak cepat yang tak seperti harapan. Ya, itulah kekalahan..

Uhud dan Pilkada Jakarta 2012 : Perang yang Perih

Semoga menjasi pelajaran bagi kami, sama ketika saat peran Uhud, dimana Rasulullah sangat mengetahui akan hasilnya, tetapi karena keputusan syuro, maka tetap keluarlah para pejuang Uhud menyambut seruan perang..

Semua tahu, Uhud-pun menyisakan luka tak terperi, banyak pejuang Islam yang gugur dan hasilnya, Islam menerima kekalahan. Ketidakpatuhan para pemegang panah untuk tak bergerak di posisi yang telah di atur dalam syuro tidak diindahkan..

Rasulullah, memilih terjun ke medan laga, meskipun sudah tahu hasilnya. Karena hasil syuro, ya, hasil syuro.. Semoga bisa menjadi bahan pelajaran, menjadi muhasabah diri. Ketsiqohan bang Sani, yang ikhlas dan rela, posisi-nya digantikan oleh Ust. HNW,, menunjukkan ketaatan pada qiyadah, dan ketsiqohan pada keputusan syuro, ya, keputusan syuro. Karna syuro, itulah mekanisme pengambilan keputusan yang terbaik.


Semoga bisa menjadi bahan pelajaran, menjadi muhasabah diri. Semua potensi belum optimal. Kuantitas kader yang banyak, belum diimbangi dengan kualitas. Termasuk di dalamnya kualitas diri, masih sering menunda-nunda pekerjaan, belum menularkan semangat yang sama dalam memenangkan pilkada, Chic belum punya binaan yang kokoh. Ya Allah, ijinkan hambamu ini untuk menambah nilai pahala dengan mangajarkannya kepada adek-adek hamba.. Aamiin.

Dukungan keluarga

Dalam perjalanan menuju pemenangan pilkada ini, Chic banyak sekali mendapati pelajaran yang sangat berharga. Ia adalah dukungan keluarga. Mami mbak Fitri yang selalu mensubsidi logistik kami, mengijinkan rumahnya untuk rapat-rapat, untuk membuat snack fund rising. Anak-anak para kader, yang mengerti kesibukan umi-abinya. Hamzah yang marah karena abinya selalu ngilang, seperti tikus nying-nying, Bang Fatah yang semangat membawa dan memainkan bendera no 4 saat kampanye, dia juga yang ikut aktif canvasing. Subhanallah.. Ada lagi, bayi-bayi, yang tidir di tempat LTPP. Semoga dalam tidurnya, alam bawah sadar mereka merekam, dan mencerap apa yang ibunya dengar dan rasakan..

Dukungan keluarga adalah nafas.., meihat keluarga yang juga mempunyai ghirah yang sama, kebahagiaan yang tak terperi.. Semoga Chic bisa mencontoh kebaikan mereka..

BBJ (Batik Beresin Jakarta)
Sukaaaa... bgt Chic pk BBJ, semangat gitu, rasanya, gerak jadi produktif dan aktif..

No comments:

Post a Comment